Friday, December 24, 2010

Jas Hujan Sialan

Di Sekolah Menengah Atas itu ada seorang cowok yan manjadi incaran setiap cewek yang ada di sekolahan itu. Segala cara dilakukan untuk mendapatkan rasa simpati sang cowok. Sang cowok yang bernama Lenong itu anak dari juragan wortel di desanya.


Setiap hari ada saja surat yang bersemayam di laci meja sekolah Lenong, bahkan kadang-kadang ada pula coklat, permen, handuk, serta buah-buahan. Hal itu membuat Lenong betah bersekolah di situ.

Kutukan Batu Besar

Di sebuah kafe di pinggiran pantai itu, Roni dan Fika baru pertama kalinya berkencan setelah selang seminggu semenjak pewristiwa penembakan itu

Di luar sana terlihatlah dua sepeda yang ambruk begitu saja di pagar kafe. Sementara itu, sang surya telah terjun di ufuk barat menandakan bahwa hari sudah beranjak malam.

"Mmmm, Fik!" tegur Roni malu-malu kepada pacar barunya yang sedang asyik dengan hpnya.

"Iya, kenapa?" sahut Fika tanpa mengalihkan pandangan terhadap layar hpnya.

"Sudah malam, kamu belum mau pulang?" tanyanya sambil merem melek.

"Oh, ya ampun!" kata Fika kaget,"Ternyata sudah jam segini!" buru-buru dia mengemasi barang-barangnya yang tergeletak di meja makan.
Setelah Fika selesai berdandan, mereka berdua pun akhirnya meninggalkan kafe pinggiran pantai itu. Dengan sangat perlahan, mereka berdua mengayuh sepeda mereka masing-masing. Lampu-lampu jalan terlihat berbaris rapi di kejauhan, menambah indahnya suasana malam ini. Suasana yang begitu dingin membuat Roni sedikit girang.

Thursday, December 23, 2010

Belum Selesai Satu Kalimat

Siapa sih yang tak kenal dengan Jojo? Semua orang di sebuah kecamatan kenal dengan Jojo. Kenapa Jojo bias dikenal seluruh masyarakat kecamatan? Karena Jojo itu terkenal dengan sifat penurutnya, baik di rumah, di sekolah, di desa, bahkan di luar desa pun dia tetap menurut. Tapi ketahuilah, Jojo itu bukan orang yang menurut dengan siapa saja, melainkan dia hanya menurut kepada ibunya. Kalau kamu tidak percaya, kamu bias membuktikannya dengan menyuruh Jojo untuk membelikan es, apa yang kamu dapat? Pasti itu hanya juluran lidah merahnya. Tapi, sekarang timbul pertanyaan, mengapa lidah Jojo merah? Jangan Tanya itu, karena penulis tidak tahu.

Karena saking penurutnya, sang ibu sangat bangga padanya, apapun dia berikan untuk anak tercintanya itu.

Suatu hari timbul percakapan.

Ibu : “Kenapa Jojo menurut sama ibu?”
Jojo : “Karena Jojo kan sangat mengidolakan ibu, Maria ozawa lewat dah, kalau dibandingkan dengan ibu!”
Ibu : “Kenapa Jojo mengidolakan ibu? Ibu kan jelek.”
Jojo : “Itu karena ibu punya kaki!” (Jojo menunjuk kaki ibunya)
Ibu : “Kan semua orang punya kaki, Jojo!”
Jojo : ”Tapi kaki ibiu itu beda, pokoknya special dah!”
Ibu : “Special apanya? Kaki ibu kan penuh panu.”
Jojo : (kaget) “Memang ada yah, panu di kaki?”
Ibu : “Ada! Nih liat kalo Jojo takpercaya!” (ibu mengangkat kakinya tepat di muka Jojo)
Jojo : “Oh iya, bu! Sekarang Jojo percaya.” (manggut-manggut)
Ibu : “Terus apa yang kamu banggakan dari kaki ibu yang penuh panu ini?”
Jojo : “Karena kaki ibu adalah surga.”
Ibu : “Kate siapa?”
Jojo : “Ka Te Em dong ah! Bercanda-bercanda. Ya kata guru agama Jojo dong, bu!”
Ibu : “Siapa guru agama Jojo?”
Jojo : “Pak Klimis.”
Ibu : “Pak Klimis? Kok ibu belum kenal, siapa dia?”
Jojo : ”Pak Klimis itu guru yang sangat…….
Ibu : (memotong kata-kata Jojo) “Jojo!”
Jojo : “Iya,, bu!” (bingung)
Ibu : “Ibu kan pernah bilang, kalau Jojo itu tak boleh ngomongin orang!”
Jojo : “Iya, tapi kan ib…
Ibu : “Halah, tak ada tapi-tapian, ibu tak suka dengan anak yang suka ngimongin orang. Ibu tyak suka kamu! JOJO!” (meninggalkan Jojo)
Jojo : “Prikitieww!” (mengejar ibu)

Dan mulai saat itu, sampai sekarang Jojo dianggap oleh masyarakat satu kecamatan sebagai biang gosip, sehingga tak ada yang mau berkawan dengannya. Maka dari itu, kepada para pembaca, berfikirlah dulu sebelum melontarkan kata-kata, karena, MULUTMU HARIMAUMU!

~salamPANTERA
27 November 2010

Monday, December 20, 2010

Malam yang Suram

Di sebuah kursi yang sudah lapuk, Sinta hanya duduk terpaku menatap ramainya lalu-lalang kendaraan. Dia menutup matanya sejenak selama beberapa detik, dan pada saat itu dia mendengar suara gerombolan yang sangat keras dan terdengar serius. Karena penasaran, Sinta mengikuti gerombolan itu.

Sesampainya di perempatan, Sinta langsung lemas ketika melihat seseorang yang tergeletak berlumuran darah sambil memegang bunga. Dia langsung membuka inboknya yang diterimanya dua menit lalu "sebntar lagi sampai, sayang!"

~salamPANTERA

Aku Tak Sanggup

Sudah sepuluh hari Jojo terbaring lemas di karur pink nya. Setiap hari itu pula, kekasihnya yang bernama Sinta selalu menjenguknya dengan segala juta kejutan.

Hati Jojo tak main senangnya ketika menerima kejutan-kejutan itu, tapi apa daya, tubuhnya yang lunglai tak sanggup untuk memperlihatkannya.

Hari ke lima belas, Sinta membawakan Jojo kejutan yang berupa kalung berbandul hati yang berwarna merah, namun kalung itu terjatuh dari genggaman Sinta ketika melihat Jojo yang sudah kaku tak bernyawa.

Sebelum nyawa menghilang dari tubuh Jojo, dia sempat membatin,"maaf Sinta, aku tak sanggup."

~salamPANTERA
29 November 2010

Bibir Merah Ini, Just For You

Haaah, sekarang mah sudah lumrah yang namanya pacaran, sampai-sampai tetanggaku yang berumur 10 tahun sudah bisa panggil sayang-sayangan. Wuih gila, aku aja belom.

Memang banyak orang yang suka menganggap lumrah dan biasa arti dari berpacaran, anak yang baru umur sebelas aja udah dapet predikat playboy.

Dan sekarang, kita masuk ke cerita...

Namanya Kece, dia itu anak dari tetanggaku yang baru berumur 10 taon.

Saat dia sedang ada di toilet bersama Cici.

"Ci, aku suka sama kamu, maukah kamu jadi pendamping hidupku?"*jijay*
"Emang suka harus jadi pendamping hidup kah?"
"Itu harus!"
"La terus aku harus apa?"
"Ya, kamu jawab dong!"
"Jawab apaan, pr?"*bagus cici*
"Ya jawab kalo Cici suka sama aku apa tidak?!"

"Suka apanya?"

Kalau kita mendengar obrolan mereka memang membosankan.


Akhirnya mereka pun jadian, dan apa yang mereka lakukan setelah jadian?

.sontek-sontekan
.jajan bareng
.jalan bareng (ke wc)
.ngobrol ini itu

Anak kecil kalau pacaran ya kayak gitu, tak perlu heran.

Suatu hari, Kece membeli majalah cinta-cinta an yang ada di toko koran sebelah. Di saat asik membaca, Kece menemukan kalimat yang sedang menjadi primadona di majalah itu.

"bibir merah ini, just for you"

Kece girang buan main dan ingin segera mengucapkannya kepada sayang tercinta.

Kece mengajak Cici ke toilet.

‎"Cici sayang!" *lebay nya kumat*
"Apa?"
"Akang punya kalimat bagus buat Cici, nih."
"Apa itu? Kalimat aktif kah?" *jiah*
"Bukan sayang, tapi ini bagus banget!"
"Apa coba?"
"Ayang penasaran, yah?"
"Buruan atuh Kece, udah mau bel tau!"
"Bibir merah ini, just for you"

PLAAKKK

~salamPANTERA
29 November 2010

Egois

Di Sekolah Menengah Harapan itulah Sinta dan Heni menghabiskan hari-harinya. Mereka selalu berdua dan berjalan bergandengan, namun hanya karena Sinta suka sama seseorang, persahabatan mereka merenggang.

Heni menganggap Sinta itu egois karena tak mau memberitahukan cowok yang disukainya.

Heni :"Siapa yang kau suka, Sin?"
Sinta :"Itu rahasia!"
Heni :"Yaelah, aku kan sahabatmu, masa gak boleh tau?"
Sinta :"Enggak!"
Heni :"Sin!"
Sinta :"Apa sih kamu Hen! Kalau gue bilang nggak ya nggak!"
Heni :"Huh!"
Sinta :"Kenapa?"
Heni :"Enggak!"
Heni menduga kalau yang dimaksud Sinta adalah kekasihnya. Heni bisa melihatnya dari tatapan Sinta ketika melihat Robert.

Heni :"Kamu suka Robert, kan?"
Sinta :"Idih, najis gue suka sama Robert!"
Semenjak saat itu Sinta selalu menolak ajakan Heni.
Sinta :"Kamu gimana sih Hen? Ntar kalo orang yang gue suka liat gue kelayapan gimana?"
Akhirnya Heni pun memutuskan untuk mengikuti Sinta, dan karena beruntung dia berhasil mengikuti Sinta yang sedang menemui Robert.

Sinta :"Aku mau jadi kekasihmu, Robert!"
Robert :"Kan kamu tau Sin, aku udah punya Heni."
Sinta :"Tapi kan rasa cintaku lebih besar ketimbang dia!"

Heni keluar dari tempat persembunyiannya dan menarik Robert pergi.

~salamPANTERA
30 November 2010

Detak Jantung Nenek

Sore itu Sinta mendengar teriakan teman-temannya dari luar.

"Siintaa! Main yuuk!"
Sinta pun menemui mereka.
"Maaf teman-teman, aku tak bisa ikut kalian sekarang!" katanya.
"Halah! Kenapa? Nungguin nenekmu yang sekarat itu?!" ejek Jojo,"Udahlah, bentar lagi dia juga mati!"
"Hush! Sembarangan kamu!" bentak Sinta,"Eh, Hen! Pergi sama Jojo dulu yah?"
"Ya udahlah! Semoga nenekmu cepat sembuh ya!"
"Siip" kata Sinta sambil memamerkan sepasang jempolnya.

Sinta kembali berjalan ke dalam kamar dan mengecek detak jantung neneknya.
"Syukurlah! Masih ada!" katanya bersyukur.Namun lima menit kemudian, Sinta mengeceknya kembali."Lho!" katanya panik,"Kok sudah tak ada? NEK!" katanya sambil menggoncang tubuh renta sang nenek,"NEK! NEK! NEEEK! NENEEEEK..!!"

~salamPANTERA
8 Desember 2010

Friday, December 3, 2010

Ketika Air Mata jatuh

Bukan,
Bukan karena kamu air mataku jatuh
Bukan,
Bukan karena dia air mataku jatuh
Bukan,
Bukan karena mereka air mataku jatuh

Tik, tik, tik
Air mataku jatuh perlahan
Lahan
Menimpa tanah
Tak tau mana yang benar
Menyesal pun takkan menyelesaikan
Namun,
Tak ada salahnya aku menyesal

Di situlah berasal
Sebuah tragedi yang
Menimpaku
Tak mungkin akan kulupakan
Tragedi di mana
Aku
Gagal

~salamPANTERA
3 Desember 2010

Wednesday, December 1, 2010

Maafku

Maafkan aku kalau aku sekarang hanya bisa copas dari catatan fbku, itu dkarenakan aku sekarang jarang nulis pake komp. Tapi itu semua original dari tanganku, bagi yang sudah membacanya, jangan marah. PEACE !!!!

Mekong 1

Apakah Anda tahu yang dinamakan dengan mekong? bagi yang tidak tahu, bisa bertanya pada orang jawa yang suka berak di pinggir kali.

Karena cerita ini cukup jorok, nama tokohnya kubuat agak jorok juga, Tongklo.

Suatu hari di musim semi, di sebuah kota yang bernama Karangawen tinggalah orang yang telah kusebutkan namanya tadi, dia sedang membajak sawahnya yang dekat dengan kali busuk yang sering dilewati oleh kuning-kuning, apa itu?

Suatu hari dia memergoki temannya yang sedang mekong di pinggir kali.

"Hoi, Parjo!"
"Oh, elu Tongklo, mau apa kao, ngejek lagi?"
"Tau juga kao, elu suruh buatin wc sama cakmat dong, gak usah mekong-mekong kayak gini lagi, jorok tau!"
"Berisik ah, lagi nikmat nih gwe, mau ikutan?"
"Kalo aku tak punya wc tentu aku mau, tapi aku kan punya!"
"Makan nih!"

Karena emosi Parjo tanpa pikir panjang lagi memegang buangannya dan melemparkannya ke wajah Tongklo.

~salamPANTERA
29 November 2010

Gengsi

Kisah ini berawal dari. sebuah televisi yang Jojo tonton sedang main dan tokoh favoritnya jadi pemeran utama. Di dalam cerita itu, tokoh favorit Jojo adalah peraga antagonis yang sombong dan suka gengsi, dari situlah Jojo ingin meniru sikap artis favoritnya.
Jojo berlari ke dapur dan mendapati ibunya yang sedang memasak menggunakan pawon. Lalu dia minta uang kepada ibunya.
Dengan penuh rasa tertekan, ibu Jojo melepaskan uang birunya.
Setelah mendapatkan uang itu, Jojo langsung pergi ke pasar dan membeli tas baru. Dengan gembira dia pun memakainya ke sekolah.Sesampainya di sekolah, Jojo mendapatkan pujian-pujian karena tasnya yang bagus. Jojo sangat menikmati pujian-puji...an itu.
Saat perjalanan pulang, sempat terbesit di pikiran Jojo atas uang yang seharusnya buat membeli obat untuk ibunya dipakainya untuk membeli tas. Namun pikiran itu sirna ketika melihat orang-orang memandangi tasnya dengan kagum.
Sesampainya di rumah, Jojo sedang mendapati ibunya yang sudah lemas terbaring di atas tikar kumal, saat Jojo mencoba memegang dada ibunya, dia merasakan bahwa detak jantung ibunya telah berhenti.

Tangisan dan deraian air mata mengucur deras ...di pipi Jojo, dia sangat menyesal atas perbuatannya kemarin. Tapi ma'af Jojo, itu sudah terlambat.

~salamPANTERA
1 Desember 2010