Tuesday, November 30, 2010

Tangisan Seorang Dukun

Sebagai seorang dukun yang professional, Robert tak pernah santai semasa hidupnya, karena setiap berganti jam pasien pun berganti. Robert menerima berbagai keluhan khas dukun, seperti santet, pellet, tenung, pesugihan, dll. Namunn yang paling populer adalah pelet.


Banyak para muda-mudi yang datang ke tempat kerja Robert dengan wajah yang sangat lesu, namun lima hari kemudian, mereka kembali datang dengan wajah yang berbinar dan segepok uang.

“Robert Raja Pelet” begitulah sebutan Robert yang diucapkan oleh para pasiennya, hingga membuat Robert sedikit sombong, tapi karena seeking seringnya sebutan itu diucapkan Robert sekarang menjadi over sombong.

Di dalam sebuah cderita, pasti ada konflik yang akan membumbuinya. Dan untuk sekarang, Steven berperan sebagai pembuat konflik. Ceritanya, dia sangat membenci atas kesombongan Robert.

“Maaf om Robert, saya ke sini mau minta bantuan om Robert.”
 “Mana passwordnya, kenapa loe gak ngucapin sebutan itu?!”
 “OH, Robert Raja Pelet!”
 “Bagus-bagus, lo eke sini mao minta pelet, kan?”
 “”Tau aja sih om Robert!”
 “Mana fotonya?”
 “Nih!” (seorang cewek dengan rambut kuncir dua, lipstick kemana-mana, bedak berlebihan)
 “Cantik juga!”
 “Tapi, saya punya mantra sendiri om. Saya dapat dari engkong saya!”
 “Mana?”
 “Nih!”
 “Kelihatannya manjur juga, boleh dicoba!”
 “Ya udah om, saya permisi! Nih, DP nya!”
 Lima hari kemudian, datanglah seorang wanita yang ada di dalam foto yang dibawa oleh Steven.
“Oh, akhirnya dating rejeki!”
“Om Robert!”
“Mau ngasih uang kan? Mana?”
“Bukan uang, om. Tapi Cinta!”
“Haaaaah!”
“Jojo datang! DARLING!”
Jojo menarik tubuh Robert ke pojok ruangan, dan dengan mambebi buta memberikan ciuman mautnya ke wajah Robert yang sudah berwarna merah.
“TIDAAAAAAK!”
Robert akhirnya pingsan di pangkuan Jojo yang dengan segera menggotong tubuh Robert ke kamar.
 
~salamPANTERA
30 November 2010

Saturday, November 27, 2010

Mister International 2010

KOMPAS.com - Thomas Sebastian, Runner Up I sekaligus The Most Photogenic dalam ajang L-Men of the Year 2010, berhasil meraih prestasi membanggakan. Dalam ajang Mister International 2010 yang diikuti oleh lebih dari 40 negara peserta dari seluruh dunia, pria asal Bandung ini sukses merebut gelar Third Runner-Up dan Best National Costume.
Ajang male pageant yang sudah berlangsung kelima kalinya ini berlangsung pada 8 – 22 November lalu di tiga kota besar di Indonesia, (Jakarta, Bandung, dan Bali). Acara puncaknya, yaitu Coronation Night, berlangsung pada 20 November 2010 di Central Park Ballroom, Jakarta Barat.
Pada malam grand final, 40 orang kontestan Mister International 2010 disaring menjadi 15 besar, lalu 10 besar, hingga akhirnya terpilih lima besar. Ryan Terry dari Inggris Raya akhirnya dinobatkan sebagai  Mister International 2010, sekaligus meraih gelar L-Men Best Body. Urutan selanjutnya adalah Caio Lucius Ribeiro (Brazil, Runner-Up        pertama), Maica Luis (Spanyol, Runner-Up kedua), Thomas Sebastian (Indonesia, Runner-Up ketiga), dan Leo Sulai (Yunani, Runner-Up keempat).

Proses penilaian kontes ini telah dilakukan sejak hari pertama karantina, hingga malam grand final. Rangkaian kegiatan karantina disusun untuk melihat kepribadian setiap peserta. Mulai dari aktivitas outdoor dan kebudayaan,  penampilan di depan umum,  serta kegiatan sosial dan lingkungan. Kontestan juga tampil di atas panggung dengan mengenakan kostum  nasional,  pakaian bertemakan etnik, pakaian renang, dan pakaian  formal.
Sebagai tuan rumah, Thomas tentu menyandang beban berat karena ia pasti diharapkan muncul sebagai pemenang. Keberhasilannya masuk ke dalam lima besar membuat Indonesia mencetak sejarah baru. Tahun-tahun sebelumnya, wakil Indonesia Holly Feriston (2009) dan Rocky Pramata (2008) hanya berhasil masuk 15 besar.
Gelar ini tentu merupakan prestasi tersendiri bagi Thomas, kelahiran 3 Januari 1985. Maklum, dulunya ia memiliki bobot 98 kilogram. "Perlu kerja keras menurunkan berat badan seperti sekarang," ujarnya, di sela-sela sesi pemotretan di pantai Dreamland, Pecatu, Bali, beberapa waktu lalu. Untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap fit, Thomas ke gym 4 kali seminggu, 2 jam setiap kali latihan.
Uniknya, pria yang bekerja sebagai operational manager di sebuah perusahaan tekstil ini juga seorang jazz player. Sejak umur 12 tahun ia sudah menekuni piano. Terbukti, bakatnya di dunia musik tidak bisa diabaikan, karena ia lalu juga mampu memainkan instrumen lain, seperti drum, gitar, dan saksofon. Ia mengaku menjadikan musisi Bubi Chen menjadi panutannya dalam bermusik. Untuk menyalurkan bakatnya, pria bertinggi-berat 181/74 kg ini juga menjadi guru musik privat, dan sering tampil di berbagai panggung dan acara musik.
Anda ingin melihat aksi Thomas di ajang Mister International 2010? Jangan lupa tontonan siaran tundanya di Trans 7, 27 November 2010, pukul 22.00.
Berikut daftar lengkap pemenang Mister International 2010:
Mister International 2010: Ryan Terry (Inggris Raya)
First Runner Up: Caio Lucius Ribeiro (Brazil)
Second Runner Up: Luis Maicas (Spanyol)
Third Runner Up: Thomas Sebastian (Indonesia)
Fourth Runner Up: Leo Sulai (Yunani)

Special awards
Mister Photogenic: Singapullige Yasitha Dilshan Perera (Sri Lanka)
Mister Congeniality: Maynor Sandoval (Honduras)
L-Men Best Body: Ryan Terry (Inggris Raya)
Best National Costume: Thomas Sebastian (Indonesia)

Friday, November 26, 2010

Dio part. 2

Mata Dio bengkak, merah sekali, sehingga dio berusaha menghilangkannya, alhasil, semua usahanya membuat matanya semakin merah.
Namun, walaupun dengan kondisi seperti itu, dia tetap menjalankan semua perintah Ruslan seperti biasanya, hingga membuatnya memeahkan rekor terlambat sekolah.
Saat pelajaran Agama, tiba-tiba Dio dipanggil ke ruang kepala sekolah.
“Oh, Dio!” salam Kepala Sekolah, Pak Nurdin.
“Hmmm, ada apa ya, Pak? “ tanya Dio penasaran.
“Duduk, duduk, Bapak mau bilang sesuatu.”
Dio pun menuruti perintah Pak Nurdin.
“Begini Dio, sebenarnya sekolah baru saja mendapatkan kabar, bahwa telah terjadi sesuatu terhadap Ibu Ruslan……”
“Kenapa, Pak? Tanya Dio sedikit panik.
“Ibu kamu itu terkena sesuatu, Dio.”
“Terkena apa, Pak?” Dio semakin panik.
“Ibu Ruslan, terkena maut…….Dio”
“Aaaaa…..”
Air mata Dio menetes di pangkuan Pak Nurdin.
@.@.@.@.@.@
Di rumah, Dio sendirian melihat ibu tirinya tergeletak di atas ranjang, dengan bungkusan kain mori. Tak ada satu pelayat pun yang datang, tak ada seorang pun yang mmembacakan do’a, dan tak ada seorang pun yang mau mengebumikan Ruslan, hingga jasadnya tergeletak begitu saja, menyedihkan.
Dengan peralatan seadanya, Dio mulai menggali sebuah lubang di kamarnya, dalam dan besar. Dio bermaksud untuk menguberkan ibu tirinya di situ, karena tak ada tempat lain kecuali di situ.
Setaelah lubang selesai, Dio langsung memasukkan jasad ibunya dan menimbunnya dengan tanah. Dua batang pohon sebagai penanda juga dipasang di kedua ujungnya.
Walaupun hari sudah malam dan disrtai tubuh yang lelah, Dio memaksakan diri untuk mengambil beberapa bunga untuk makam Ruslan di sebuah bukit, desa tetangga.
Dengan tangan gemetaran, ditaburkannya bunga-bunga itu di atas makam ibu tirinya dan disertai dengan sebuah do’a. Air mata mengucur deras di atas makam itu.

Monday, November 22, 2010

Dio


Hari beranjak siang, terik mulai membengkak. Terlihatlah sesosok manusia dengan pakaian SMP berlari kencang mengejar waktu.
“Aku tak boleh terlambat !” ucap lelaki itu dalam hati.
Dia berlari dan terus berlari.
@@@
Sesampainya di pintu gerbang, “Masuklah !” kata penjaga pintu gerbang
“Terima kasih, Pak !” lalu Dio berlari menyusuri lorong menuju ke kelas 9G.
Sesampainya di kelas, “Duduklah !” kata Bu Sukma dengan tatapan nanar.
”Terima kasih, Bu !” lalu Dio duduk di sebelah Sinta.
“Kita mulai lagi pelajarannya !” kata Bu Sukma, Keras.
@@@
Di sebuah kantin, Dio dan kawan – kawan bergerombol di sudut, mereka bercengkrama ria, kecuali Dio, wajahnya terlihat murung.
“Sudahlah kawan, jangan murung terus !” Ria menghampiri Dio.
“Hem !” dengus Dio
“Iya kawan, nih minum !” Roni memberikan segelas jus yang langsung disambar oleh Dio.
“Thanks, Ron !”
“Tak masalah !” Roni berkedip sebelah, “Oy, ke kelas yuk, udah mau bel nih !”
“Nanti lah Ron, nanggung tau !” timpal Coni
“Iya nih si Roni, kelakuan dah. Kalo mau masuk kelas, masuk sendiri sana !” ejek Joko.
“Yeeee, malah pada sewot, ya udahlah, yuk Dio !” Roni menarik tangan Dio.
“Kita balik dulu yah !” kat Dio.
“Huuuu !” ejek semua teman mereka. Roni dan Dio ngacir.
@@@
Sesampainya di rumah, Dio segera mengganti pakaiannya dan mulai mengerjakan semua pr – pr nya.
“Dio, keluar !” bentak ibu tiri Dio, Ibu Ruslan.
“Iya, Bu !” Dio keluar kamar dengan wajah lesu.
“Cuci piring, cepat !”
“Iya , Bu !”
Begitulah kehidupan sehari – hari Dio. Setiap pagi, dia disuruh Ibu tirinya untuk mengambil air di kali yang jaraknya hampir 2 km, dua ember penuh. Lalu mengambil sayur – sayuran tetangga dengan cara mencuri, dan memancing ikan untuk lauknya sendiri.
Sepulang sekolah biasanya dia disuruh untuk melakukan semua pekerjaan rumah. Seb enarnya ayah Dio masih hidup, tapi sekarang dia tinggal di sebuah rumah sakit kejiwaan di Ibu Kota, sudah lima tahun dia disana, yaitu semenjak dia ditinggal oleh istri pertamanya.
Sejak saat itu, istri keduanya, Ruslan, enggan untuk tinggal di rumah suaminya yang sangat mewah, dia lebih memilih untuk tinggal di rumahnya sendiri bersama anak tirinya.
“Sudah, Bu !” Dio berteriak memanggil ibunya yang telah tertidur di dipan kayunya.
Ruslan terbangun kaget mendengar teriakan Dio, setelah dia sadar sepenuhnya, tangannya langsung melayang mendarat di pipi Dio. Dio merasakan pipinya yang merah dan mulai menangis sesenggukan di depan Ruslan.
“Berani kau ya sama ibu ! Lancang kau !” teriak Ruslan yang telah menambah jumlah tamparannya.
Akhirnya tangis Dio pecah dan dia berlari ke kamarnya, untuk menangis sepuasnya.

AJUR

Menawa ketiga dhawa
Lemah-lemah padha garing
Sawah mlethek
Saking panase

Kewan-kewan padha mati
Matine neng nduwur lemah

Gempa mulai ngrusak
Ngrusak sakkabehane bangunan

Omah-omah padha ambruk
Ora mung sithik
Getih kang kececeran
Ngebak-ngebak'i dalan

Geni njilat-njilat ana adoh
Njilati apa wae kang iso dijilat
Banyu-banyu padha kewur
Kewur marani geni

Wong-wong padha mlayu
Sirahe bocor
Tangane tugel
Awake tatu
Pontang-panting mrana-mrene
Ngrameake dina iki

Friday, November 19, 2010

Harry dan Hermi


Harry yang sedang membaca sebuah laporan dikagetkan oleh Hermione yang sedang memegang suatu laporan juga.
“Oh, Hermi ! Kenapa lo di sini, lo gak liat ? Wa lagi sibuk nih !” sembur Harry.
“Idih, gitu aja sewot, gwa bantuin mau gak?” tawar Hermi.
“Boleh juga!” Harry tampak kegirangan mendengarkan tawaran Hermi.
“Berani bayar pake apa, lo?” tantang Hermi menguji Harry.
“Kalo pake traktiran mau gak?”
“Tergantung traktiran apa dulu?” kata Hermi.
“Terserah lo dah! Lo mau apa aja gua beliin, asal kelar ni kerjaan!”
“Gua minta ciuman lo aja yah?” canda Hermi sedikit serius.
“Apa lo bilang!” Harry sontak kaget.
“Iya, udah lama gua pengen cium lo, apalagi kalo lo yang cium gwe, wuih, enak tuh!” bayang Hermi jauh.
“Ogah banget, mending wa cium aspal daripada cium lo!” kata Harry, jijik.
“Ya udah sana buruan lo cium tu aspal depan sekolah, kalo gak mau lo harus cium gwe!”
“Lo gak tau apa, aspal siang-siang gini kan panas dondond!” bantah Harry, mengelak.
“Ya udahlah, bosen juga ngomong sama lo yang suka omong aja. Gwe pergi aja ah, weee!” Hermi pergi sambil menjulurkan lidahnya.
“Terus kerjaan wa gimana dong, Her. Bantuin napa?” pinta Harry memelas.
“Kan gwe udah bilang, lo harus cium gwe dulu kalo mau kerjaan lo gwe bantuin.”
“Ganti dong!?”
“Sekali itu ya tetap itu, nggak ada kata ganti-mengganti!” kata Hermi tegas.
“Pasrahlah wa, yang penting kelar. Tapi inget, jangan bilang ini ke siapa-siapa!”
“Oke deh Harry, mau di mana nih?” tanya Hermi.
“Ayolah kita ke taman belakang.................

Monday, November 15, 2010

Hitsu dan Hina

Suatu hari yang panas, seorang pria berjalan menyusuri jalanan yang sangat sepi, dia adalah Hitsu. Dia berlari dan menemui Hinamori.
"hai Hina, pa kabar?"
"Lumayan, kak Hitsu." jawab Hina,"Mau ke mana, kak?"
"Ini aku mau beli susu kotak, tadi disuruh kakak."
"Biasa tuh kak RAngi suka suruh-suruh, ups?!" muka Hina memerah
"Kenapa, Hina?"
"Aku keceplosan."
"Udah tak apa, aku beli susu dulu yah!"
"Sampai jumpa lagi, kak!" Hina melambaikan tangannya.
Setelah membeli pesanannya dia dimarahi oleh kakaknya, Rangi.
"Kamu itu bisa baca nggak sih !"
"Tentu bisa dong, kak. Kan saya sekolah." terang Hitsu.
"KALU BISA KENAPA KAMU BELI 'SUSU SEGAR' BUKANNYA SUSU KOTAK !"
"Kan itu wadahnya kotak, kak." bela Hitsu
"SIAPA BILANG KAKAK BUTUH WADAHNYA, KAKAK TU SUKANYA CUMA MERK 'KOTAK'!"
Hitsu langsung lari ngibrit menemui Ichi di tokonya.
"Hei, Ichi, lu punya susu merk kotak nggak?"
"Banyaklah, ini kan toko serba ada, NIh!" tangan ichi menunjuk susu kaleng di seberang.
"Ya udah, gwa beli atu ! BURUAN !"
Sesampainya di rumah, kakaknya manggut-manggut dan memberi upah Hitsu. Lalu Hitsu ke rumah Hina dengan dandanan yang sangat rapi.
"Hina ! Kita kencan, yuk!"
Lalu mereka berdua berjalan di sebuah gang sempit dengan sebuah siluet burung menuju ke Komidi Putar.

Monday, November 8, 2010

Grimmjow Jeagerjaques





Malam Indah


















Bintang bertaburan
Langit cemerlang
Awan menghilang
Bulan benderang

Malam
Kenapa kau tampak
Seindah ini
Iri hati ini
Melihatmu bersahaja
Benci diri ini
Memandangmu berkilau

Malam
Kau seakan menutup
Segala keindahan
Membunuh kecantikan
Karna
Kau telah telak
Memenanginya

Tak ada
Indah
Selain dirimu
Tak ada
Cantik
Selain parasmu

Malam
Indahmu buaikan hayalku
Bangkitkan geloraku
Memendam
Segala putus
Menjinjing
Asa yang
Tak putus

Malam
Indahlah selamanya

Warung Nasi


Karena warung nasinya mpok indun sepi maka dia dapat inisiatif buat selebaran utk mempromosikan jualannya..
Nasi rames adalah ramuan tradisional yang dibuat khusus bagi mereka yang sering mengalami kelaparan dibagian perut...

khasiat dan kegunaan / effect and usage :

* untuk menyembuhkan perut keroncong
* memberi tenaga lahir batin
* menambah gairah

efek samping :
bisa menyebabkan pembengkakan dibagian perut, menyebabkan susah berdiri & dapat menyebabkan kantuk.

aturan pakai :
Dewasa : 3kali sehari satu baskom
anak2 : 3kali sehari satu pincuk

Dimakan sampai gejala2 hilang, biasanya seumur hidup

Simpan ditempat sejuk dan kering.. jauhkan dari jangkauan kucing
jika gejala masih berlanjut silahkan datang ke warung kami kembali.
                                                
                                                                  dari salah satu kiriman grup FB

Sunday, November 7, 2010

GRIMMJOW JEAGERJAQUES

Bang Kriwil


Semalam suntuk bang Kriwil maen catur, kalah terus. Saking sialnya, wajahnya penuh dengan coreng moreng hitam jelaga.
Setelah subuh datang, dengan langkah huyung bang Kriwil meninggakan arena pertarungan. Dia bertekad untuk menjadi master.

Setelah solat, bang Kriwil pergi ke tukang koran dengan sepeda ontelnya, dengan harapan mendapatkan iklan guru maen catur yang murah.
Harapannya kandas ketika ia mendapati kertas karton bertuliskan LIBUR 9 HARI di pintu tukang koran langganannya.

Sepenuh tenaga dia menggenjot sepedanya menuju markas dukun terkodang di kampungnya, mbah Klowor.
Tiga kali bang Kriwil mengetuk pintu markas itu. Setelah dipersilahkan masuk, les maen catur pun dimulai.
Dengan penuh gairah, mbah Klowor mendengarkan semua keluhan pasiennya. Lalu memasukkan kembang tujuh rupa ke dalam kuali di depannya. Setelah baunya menyebar, dia menyetop ocehan pasiennya, menengguk air kembang itu, dan menyemburkannya ke wajah pasiennya.

Bang Kriwil mangap - mangap mencari oksigen. Setelah sadar, semprotan susulan membuatnya tambah menderita.
Mbah Klowor puas dengan keadaan pasiennya, lalu dia memberikan secarik kertas berisi mantra. Bang Kriwil kegirangan.

Tak menunggu lama lagi, bang Kriwil menemui master catur di kampungnya, mang Koplak, dengan maksud menantangnya. Dengan sangat pelan dia membaca mantra pemberian mbah Klowor, dan mulai menyusun anak anak catur itu dengan format raja di kanan benteng.

TERDENGAR


Awan tebal telah menipis
Membuat
Seberkas cahaya
Perlahan masuk
Ke
Permukaan bumi

Dengan bermodal air
Kita bisa minum
Dengan uang
Kita bisa gila
Dengan ikhlas
Kita bisa sehat rohani

Tanaman membuat makanannya
Sendiri
Namun
Dia tak sendiri
Dia perlu
Akar
Batang
Daun
Air
Cahaya
Untuk membuat sesuatu
Yang
Dapat menumbuhkan

Kita menghilang
Di pinggir keramaian
Kebisingan memekak
Suasana menguap oleh
Sebuah suara
Panggilan

Suara terdengar
Suram
Gelap
Mengerikan

Tuesday, November 2, 2010

Sebuah Cerita Dari Desa Zellyel




Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang kakek – kakek yang tinggal di dalam sebuah hutan. Namanya Zellyel, dia hidup sebatang kara, dia mencukupi kebutuhan hidupnya dengan cara menjual kayu bakar yang ditebangnya dari hutan.
Suatu hari, saat dia sedang menebang pohon, dia melihat sebuah mulut di sebuah batang pohon
“ Jangan kau tebang pohon itu, pohon itu milik Nyi Yollyse, dia seorang penyihir hebat !” kata mulut itu.
“ Mana aku peduli !” jawab kakek Zellyel, tak acuh, sambil terus menebangi pohon yang katanya milik Nyi Yollyse itu.
“ Jangan kau menebang pohon itu, nanti kau disihir jadi awan !” ujar mulut di sebuah batang pohon lainnya, keras memperingati.
“ Siapa kamu mulut tak bermata, janganlah kamu melarangku untuk menebang pohon ini, karena itu tak ada gunanya, dan yang pasti aku akan menebang pohon ini v!” jawab kakek Zellyel terus menebang pohon itu.
Dua mulut di dua batang pohon berbeda menghilang, dan itu membuat kakek Zellyel lega.
Setelah dia memotong kayu itu menjadi kecil – kecil, dia membawanya ke pasar dan menjualnya. Namun disisakan sedikit untuk dirinya sendiri.
Sesampainya di rumah sehabis berjualan, kakek Zellyel membakar kayu itu untuk menghangatkan dirinya, namun betapa kagetnya dia ketika dia menyiram api itu dengan air, api itu tambah membesar dan semakin membesar, sehingga lama – kelamaan tubuh kakek Zellyel menguap dan menjadi awan hitam.
Awan hitam itu semakin membesar dan menghitam, sampai akhirnya hujan deras pun turun. Kawasan yang terkena hujan menjadi sangat hijau dan tanahnya sangat subur. Untuk mengenang kakek Zellyel, orang – orang memanngil kawasan itu dengan sebutan Desa Zellyel.