Thursday, December 23, 2010

Belum Selesai Satu Kalimat

Siapa sih yang tak kenal dengan Jojo? Semua orang di sebuah kecamatan kenal dengan Jojo. Kenapa Jojo bias dikenal seluruh masyarakat kecamatan? Karena Jojo itu terkenal dengan sifat penurutnya, baik di rumah, di sekolah, di desa, bahkan di luar desa pun dia tetap menurut. Tapi ketahuilah, Jojo itu bukan orang yang menurut dengan siapa saja, melainkan dia hanya menurut kepada ibunya. Kalau kamu tidak percaya, kamu bias membuktikannya dengan menyuruh Jojo untuk membelikan es, apa yang kamu dapat? Pasti itu hanya juluran lidah merahnya. Tapi, sekarang timbul pertanyaan, mengapa lidah Jojo merah? Jangan Tanya itu, karena penulis tidak tahu.

Karena saking penurutnya, sang ibu sangat bangga padanya, apapun dia berikan untuk anak tercintanya itu.

Suatu hari timbul percakapan.

Ibu : “Kenapa Jojo menurut sama ibu?”
Jojo : “Karena Jojo kan sangat mengidolakan ibu, Maria ozawa lewat dah, kalau dibandingkan dengan ibu!”
Ibu : “Kenapa Jojo mengidolakan ibu? Ibu kan jelek.”
Jojo : “Itu karena ibu punya kaki!” (Jojo menunjuk kaki ibunya)
Ibu : “Kan semua orang punya kaki, Jojo!”
Jojo : ”Tapi kaki ibiu itu beda, pokoknya special dah!”
Ibu : “Special apanya? Kaki ibu kan penuh panu.”
Jojo : (kaget) “Memang ada yah, panu di kaki?”
Ibu : “Ada! Nih liat kalo Jojo takpercaya!” (ibu mengangkat kakinya tepat di muka Jojo)
Jojo : “Oh iya, bu! Sekarang Jojo percaya.” (manggut-manggut)
Ibu : “Terus apa yang kamu banggakan dari kaki ibu yang penuh panu ini?”
Jojo : “Karena kaki ibu adalah surga.”
Ibu : “Kate siapa?”
Jojo : “Ka Te Em dong ah! Bercanda-bercanda. Ya kata guru agama Jojo dong, bu!”
Ibu : “Siapa guru agama Jojo?”
Jojo : “Pak Klimis.”
Ibu : “Pak Klimis? Kok ibu belum kenal, siapa dia?”
Jojo : ”Pak Klimis itu guru yang sangat…….
Ibu : (memotong kata-kata Jojo) “Jojo!”
Jojo : “Iya,, bu!” (bingung)
Ibu : “Ibu kan pernah bilang, kalau Jojo itu tak boleh ngomongin orang!”
Jojo : “Iya, tapi kan ib…
Ibu : “Halah, tak ada tapi-tapian, ibu tak suka dengan anak yang suka ngimongin orang. Ibu tyak suka kamu! JOJO!” (meninggalkan Jojo)
Jojo : “Prikitieww!” (mengejar ibu)

Dan mulai saat itu, sampai sekarang Jojo dianggap oleh masyarakat satu kecamatan sebagai biang gosip, sehingga tak ada yang mau berkawan dengannya. Maka dari itu, kepada para pembaca, berfikirlah dulu sebelum melontarkan kata-kata, karena, MULUTMU HARIMAUMU!

~salamPANTERA
27 November 2010

No comments:

Post a Comment