Monday, May 23, 2011

Musim Panas

Sekarang adalah musim panas. Yaitu musim yang paling ditunggu-tunggu oleh warga Soul Society. Setiap musim ini warga SS selalu mengadakan semacam perlombaan mencari jejak, yang diketuai oleh Yamamoto.

Hari Rabu, para peserta sudah berkumpul. Karena aku menjagokan
Hitsu agar menang, maka kali ini dialah tokoh utamanya.

Kali ini mencari jejak diadakan secara berpasangan, dan Hitsu terpilih sebagai pasangan Kira.

DORRR

Perlombaan dimulai, para peserta mulai membuka peta yang mereka bawa dan mempelajari isinya. Perlahan namun pasti, Hitsu dan Kira mulai berjalan.

"Tunggu Komandan!" kata Kira tiba-tiba,"Aku tak bisa membaca simbol ini."

"Mana?" tanya Hitsu sa...mbil mendekati Kira.

"Ini, ..../..-/./-.-./---/--/..-/-./-../---!" tunjuk Kira.

"Oh, itu huruf morse, kau tak bisa, Kira?"

Kira hanya menggeleng pelan.

‎"Haah, payah kau! Sini biar aku saja yang mengartikannya!" kata Hitsu sambil merebut peta buram dari tangan Kira,"Ini itu bacanya, H-U-E-C-O-M-U-N-D-O!"

"Hah, Hueco Mundo?" tanya Kira memastikan kebenaran jawabannya.

"Ya, Hueco Mundo."

"Yaudah, kita pergi ke sana sekarang." kata Kira tampak bersemangat.

"Kau mau jalan kaki melewati garganta itu?" tanya Hitsu menghentikan langkah Kira.


"Tentu saja!" jawab Kira mantap.

‎"Bodoh! Biar cepat kita pakai ini saja!" Hitsu menarik pedangnya,"Bekukan dia! Hyourinmaru!" teriak Hitsu dan dia telah berhasil memanggil seekor Naga Es.

"Saya, oh, saya boleh menunggangi Hyorinmaru?" tanya Kira, matanya tampak berkaca-kaca.

"Tentu saja! Ayo naik!"

Dengan mengendarai Hyourinmaru seperti itu, Hitsu dan Kira pun bisa cepat sampai ke tujuan.

"Apa perintah selanjutnya?" tanya Hitsu.

"Bukalah gerbang Las Noches dengan berat yang ditentukan!"

"Objeknya?"

‎"Ini, -/../--/-.../.-/-./--./.-/-.!"

"T-I-M-B-A-N-G-A-N!"

"Ya, timbangan." sahut Kira mulai mengedarkan pandangannya berkeliling hingga menemukan sesuatu yang dia cari,"Komandan!" panggilnya.

"Ya?"

"Mungkin timbangan yang dimaksud adalah itu, yang ada tepat di depan gerbang itu." kata Kira sambil menunjuk-nunjuk.

"Oh, benar juga! Ayo kita turun!" kata Hitsu mulai merubah Hyourinmaru menjadi pedang kembali untuk kemudian dimasukkan ke dalam wadah.

Hitsu dan Kira pun mulai berjalan menuju ke timbangan yang dimaksud.

"Satu ton." guman Kira ketika membaca tulisan yang tertera di atas timbangan,"Apa maksudnya, Komandan?"

"Coba kamu naik ke atas timbangan!" perintah Hitsu.

Kira pun menurut saja dan berdiri tepat di atas timbangan. Setelah beberapa saat, gerbang di depannya terbuka sedikit.

"Itu artinya kita perlu menaruh beban satu ton di atas timbangan itu." kata Hitsu.

"Ha?" Kira tampak kaget,"Kita kan sekarang tak punya yang seberat itu."

‎"Bodoh! Masa kau lupa sama kemampuan zanpakutomu sendiri?"

'SELAMAT DATANG DI POS III'

Spanduk itu terlihat di atas pintu sebuah ruangan yang ada di dalam kubah Las Noches.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Kira?"

"Menurut peta kita harus menemukan jejak si Keong Klowor."

"Hah? Keong Klowor?"

"Benar Komandan."

"Belum pernah aku mendengar yang seperti itu, baru saja kali ini." kata Hitsu,"Lantas objeknya?"

"Pemutar DVD yang ada di bawah televisi."

Dengan cekatan, Hitsu segera menuju ke Pemutar DVD itu dan memasukkan sebuah kaset berjudul 'Keong Klowor' yang ditemukannya di bawah meja. Setelah menyalakan televisi di atasnya, mereka bisa melihat dengan jelas Komandan Yamamoto yang sedang berjoget.

"Musiik! Serr, ah ah" seru Yamamoto sambil melakukan goyangan ngebor.

Ternyata irama musik itu dirasakan enak sekali oleh Kira dan Hitsu sehingga mereka pun ikut berjoget ria.

"Lagunya enak, Komandan!" kata Kira sambil memparktekkan goyang gergaji yang pernah dilihatnya di TV.

"Ehm, aah, ehmmh, tarik maang!" sahut Hitsu merem melek yang dibarengi dengan goyangan patah-patahnya.

Lagu pun mulai mengalun.

'Dasar kau Keong Klowor, malam Jum'at malah ngajak dugem, enggak tau kantong bolong, malah kamu mau makan burger, kau cubit pipiku, kau gigit tanganku, kau cium pantatkuuu...'

‎"Serr, lanjuut maaang! Asoy!"

'Hei, kau seksi sekali, jalan-jalan ke mall kagak pakai alas kaki, hei kamu di Las Noches, mau makan bakmi malah dapat tai sapi....'

Musik pun berhenti.

"Yah, kok berhenti, sih! Lagi asik-asik juga!" teriak Kira tampak frustasi.

"Sudah sudah, sekarang aku sudah tau jawaban di pos ini." kata Hitsu segera.

"Apa, Komandan?"

"Kita harus melewati pintu yang berwarna merah itu."

"Kenapa?"

"Karena di situ ada noda tai sapinya."

‎'SELAMAT DATANG DI POS KEBERUNTUNGAN'

"Pos keberuntungan?" pikir Hitsu,"Apa perintahnya, Kira?"

"Ambil hadiah utamanya di kotak hitam!" kata Kira sesuai dengan teks.

Dengan segera, Hitsu mengambil kotak hitam itu dan membukanya. Kemudian mengambil isinya.

"Apa ini! Masa hadiah utama cuma dapat cepek!" teriak Hitsu garang.

"Bukan cepek Komandan, tapi dua ratus. Tuh di dalam masih ada satu lagi." kata Kira.

"Aaargghh!"

‎"Ah, iya. Sepertinya masih ada kertas yang tertinggal di dalam kotak itu." tambah Kira sembari mendekati kotak itu dan mengambil kertas di dalamnya.

'Gunakan receh itu untuk menggesek kupon yang ada di dalam kotak merah'

Dengan berbekal receh itu pun, Hitsu dan Kira mulai menggesek kupon yang jumlahnya bejibun itu. Kupon pertama mereka sangat fantastis, yaitu sama-sama bertuliskan 'coba lagi'.

‎"Hah, dasar!" gumam Hitsu sambil terus melanjutkan pekerjaannya untuk menggesek kupon.

Setelah kupon ke-151 terbuka dan tidak menunjukkan suatu apapun, mereka mulai pasrah dan kembali berfokus pada peta.

"-.-/./.-../..-/.-/.-.?" tanya Kira.

"K-E-L-U-A-R!" jawab Hitsu.

Dengan langkah gontai, mereka pun keluar dari ruangan itu. Pintu demi pintu mereka lewati tanpa perasaan. Setelah sampai di pintu terakhir, mereka merasa sangat girang karena ada sebuah kejutan yang berupa tulisan spanduk.

‎'SELAMAT, BESOK KALIAN SEMUA AKAN BERWISATA GRATIS DI PANTAI LOSARI'

"Horeee!"

~

"Hei, Hitsu!" seru Ukitake yang tampak senang,"Kau tak mau main panas-panasan?"

"Tidak." jawab Hitsu yang memang takut terhadap panas. Dia hanya duduk-duduk saja di bawah payung nanas dengan sebotol susu di hadapannya.

"Komandan Hitsugaya!" teriak Rangiku,"Lihat ini!"

Hitsu pun melirik sejenak ke arah Rangiku dan merasa tertarik,"Semangka!" teriaknya girang sambil berlari ria menuju Rangiku.

Setelah jarak mereka cukup dekat, Rangiku menyuruh teman-temannya agal mengambil bagian dalam semangka, dan,

PLOK PLOK

PLOK CEPRUOK

BROOOOT

*heh, siapa yang kentut ini? Bau tauk.*

Selesai
Alisarda, 5 Mei 2011

No comments:

Post a Comment