Friday, November 19, 2010

Harry dan Hermi


Harry yang sedang membaca sebuah laporan dikagetkan oleh Hermione yang sedang memegang suatu laporan juga.
“Oh, Hermi ! Kenapa lo di sini, lo gak liat ? Wa lagi sibuk nih !” sembur Harry.
“Idih, gitu aja sewot, gwa bantuin mau gak?” tawar Hermi.
“Boleh juga!” Harry tampak kegirangan mendengarkan tawaran Hermi.
“Berani bayar pake apa, lo?” tantang Hermi menguji Harry.
“Kalo pake traktiran mau gak?”
“Tergantung traktiran apa dulu?” kata Hermi.
“Terserah lo dah! Lo mau apa aja gua beliin, asal kelar ni kerjaan!”
“Gua minta ciuman lo aja yah?” canda Hermi sedikit serius.
“Apa lo bilang!” Harry sontak kaget.
“Iya, udah lama gua pengen cium lo, apalagi kalo lo yang cium gwe, wuih, enak tuh!” bayang Hermi jauh.
“Ogah banget, mending wa cium aspal daripada cium lo!” kata Harry, jijik.
“Ya udah sana buruan lo cium tu aspal depan sekolah, kalo gak mau lo harus cium gwe!”
“Lo gak tau apa, aspal siang-siang gini kan panas dondond!” bantah Harry, mengelak.
“Ya udahlah, bosen juga ngomong sama lo yang suka omong aja. Gwe pergi aja ah, weee!” Hermi pergi sambil menjulurkan lidahnya.
“Terus kerjaan wa gimana dong, Her. Bantuin napa?” pinta Harry memelas.
“Kan gwe udah bilang, lo harus cium gwe dulu kalo mau kerjaan lo gwe bantuin.”
“Ganti dong!?”
“Sekali itu ya tetap itu, nggak ada kata ganti-mengganti!” kata Hermi tegas.
“Pasrahlah wa, yang penting kelar. Tapi inget, jangan bilang ini ke siapa-siapa!”
“Oke deh Harry, mau di mana nih?” tanya Hermi.
“Ayolah kita ke taman belakang.................

1 comment: