Friday, August 26, 2011

Monster Seribu Wajah

Disclaimer : Power Rangers Jungle Fury
Pairing : All Stars
Genre : Fantasy
By : Alisarda
To : All Readers

Let's Start!
~
Monster Seribu Wajah

"Hai Theo!" seru seseorang yang memiliki wajah sama dengannya.
"Hai, Luen!" seru Theo sambil mendekap kembarannya dengan mimik gembira.
"Sedang apa kau?"
"Biasa, sedang ada pesanan pizza." jawab Theo.
"Boleh kau buatkan aku satu?"
"Tentu saja brother, kamu tunggu saja. Oh iya, kamu mau menginap di sini, kan?"
"Kenapa tidak?" Luen mengangkat kedua bahunya.
"Wah, wah, sudah akur nih ceritanya." sambar Lily yang sedari tadi jongkok di depan oven.
"Memang, dari dulu juga begini."
"Hahahaha." tawa mereka bertiga.
"Baiklah, sekarang aku mau ke atas dulu, pakaianmu banyak kan, Theo?"
"Yap."
"Bagus."
Sedetik kemudian Luen bergegas keluar dari dapur dan mulai menaiki anak tangga dengan bunyi gedubrakan.
"Dasar anak itu." gumam Theo.
"Dia aneh, ya." kata Lily,"Ya maksudnya kenapa dia tidak bawa gitarnya." tambah Lily cepat-cepat karena mendapatkan tatapan sangsi dari Theo.

"Katanya dia sudah bosan dengan gitarnya, kamu tahu apa yang ada di tasnya tadi?"
"Ha-ha" desah Lily sambil menggelengkan kepalanya.
"Biola."
"Biola?" Lily,"Aku harus ke atas sekarang." sambarnya sambil buru-buru keluar dan keluar dari dapur.
Sesaat kemudian pizza pun matang, dan Casey masuk.
"Lho, Theo? Bukannya kau sekarang di atas?" tanya Casey sedikit tersentak,"Ataukah dia Luen? Soalnya dia sedang main biola."
"Ya begitulah." kata Theo sambil membawa pizzanya ke pelanggan yang sedari tadi menunggu.
"Kau sudah akur rupanya." kata Casey tatkala Theo selesai mengantarkan pizzanya.
"E-em" Theo mengangkat bahunya.
"Hey kalian berdua!" seru RJ yang baru saja masuk,"Lho, aku tadi melihat Theo sedang mengantar pizza di mall, tapi,"
"Mungkin dia si Luen."
"Tapi masalahnya, kau juga ada di sana, Casey."
~
"Hahaha, akhirnya datang juga kau para Rangers!" seru seorang ranger biru.
"Hei kau!" seru Theo yang kini sudah berubah,"Seenaknya kau tiru aku!"
Tiba-tiba saja, ranger biru tiruan itu hancur dan mengeluarkan asap hitam tebal.
Dengan perlahan asap tebal itu memudar dan memperlihatkan sosok ranger putih di belakangnya.
"Dominic!"
~
"Hey hey hey, tahukah kalian?" seru Dominic sambil menyembunyikan kedua tangannya.
Segera saja, Fran, Lily, Casey, Theo, dan Luen bergegas ke arahnya dan mengurubungi Dominic, tentu saja Fran yang paling dekat.
"Tenang," Dominic mundur beberapa langkah dan mengeluarkan sesuatu di tangannya,"Taraaa, sebuah rubik 3x3x3x yang sudah solve!" seru Dominic dengan girang.
"Haaah," desah penonton kecewa.
"Tunggu dulu," sergah Dominic,"Aku bisa solve sub 20." tambahnya sambil mengeluarkan SpeedStacs (penghitung waktu yang resmi digunakan di WCA),"Ada yang mau mengacaknya?"
"Aku mau!" sambar Fran dengan cepatnya sambil menerima rubik itu dan segera mengacaknya. Setelah yakin, dia kembali menyerahkan rubik itu kepada Dominic.
Dominic, tanpa mengamati dulu rubik itu langsung melakukan solved. Dan berhasil dengan 19 detik.
Tepukan yang meriah pun menggema.
"Wow, kau sungguh luar biasa, Dominic!" seru Fran sambil berusaha mendekap Dominic.
"Bagus." seru Casey tak mau ketinggalan.
"Kapan ya, aku bisa seperti itu?" ratap Theo.
"Hebat." Lily menambahkan.
"Lihat yang ini!" seru Luen beranjak untuk mengambil biolanya.
Segera saja gerombolan yang mengerubungi Dominic berpindah, kecuali Fran.
"Dengarkan, ya..."
Musik pun mulai mengalun merdu.

~Tamat
26 Agustus 2011

Selamat pagi! Bagaimana ceritanya? Maaf kalau aneh, yang tidak paham bisa tanya ke saya.
Salam.

No comments:

Post a Comment