Thursday, April 21, 2011

Villa Tua

Terlihatlah 5 orang anak manusia yang berpakaian serba hitam. Mereka duduk di kursi batang pohon yang melingkari sebuah meja kayu besar. Salah satu di antara mereka yang paling heboh adalah Theo. Dan dia mulai membuka mulutnya.

"Jo, kamu beneran mau ikut nggak?" matanya memandang ke arah perempuan yang berambut panjang serta berwarna perak.

"Kamu budheg atau apa sih? Kan aku sudah ngomong berulang-ulang. Aku mau asal Sinta mau!"

‎"Gimana Sin? Kau sudah gak takut sama ibumu lagi, kan?" pandangan Theo beralih ke perempuan berambut sebahu serta hitam mengkilap.

"Ibuku sih ngasih ijinnya kalau Taecyeon ikut."

"Gimana, Bos?"

"Gue mah oke-oke aja, tapi Aizawa bisa ngeluangin waktu, kan? Hari itu saja!" mata Taecyeon tertuju kepada pria berkacamata.

"Memangnya kenapa?" sambar Theo.

"Gue kagak mau kalo Aizawa gak ikut!"


"Oke, aku pasti bisa bolos pas hari itu." timpal Aizawa.

‎"Nah, sekarang sudah oke, kan!"

~Hari Minggu

"Kita berangkat sekarang!" teriak Taecyeon yang menjadi ketua dalam rombongan lima orang bersepeda itu.

Setelah teriakannya habis, mereka pun mulai menggenjot sepeda masing-masing hingga akhirnya tiba di sebuah villa yang sudah tua.

Villa itu terdiri dari dua lantai. Dilihat dari kondisi bangunannya yang sangat mengenaskan, dapat dipastikan bahwa villa itu kosong.

"Kita masuk sekarang, kawan-kawan." kata Aizawa.

Rombongan itu pun mulai berbaris dan masuk dengan bulu kuduk yang telah berdiri semua.

"Aku dan Taecyeon ke lantai atas, dan kalian selidiki yang bawah, ya?" kata Aizawa kemudian.

"Bukan masalah." timpal Theo,"Yuk, Sinta, Jojo, kita ke ruang belakang sekarang."

Rombongan pun terpisah menjadi dua tatkala mereka melihat tangga.

Di tempatnya Theo, tepatnya di kamar mandi, mereka menemukan sebuah mumi yang telah membuat Sinta memekik hebat.

"GYAAAA!!" teriaknya histeris sambil mencoba untuk berjalan balik.

"Tenang Sinta, itu hanya sebuah patung." hibur Theo sambil menahan Sinta agar tidak berjalan balik.

"Woi, siapa itu!" terdengar suara laki-laki berteriak keras yang belum mereka kenali. Perlahan-lahan langkah kakinya terdengar semakin dekat hingga akhirnya berdiri tepat di depan rombongan Theo.

"Siapa kalian dan mau apa datang ke sini?" tanyanya sinis.

"Katanya Villa ini kosong?" bisik Jojo kepada Theo.

"Aku juga tak tau kalau ternyata ada penghuninya." jawab Theo lirih."Oh iya, Pak! Sebenarnya kami ke sini mau menyelidiki semua bagian dari Villa ini!" terang Theo.

"Nama bapak siapa?" tanya Sinta menyela.

"Karim." jawab bapak itu,"Lantas buat apa menyelidiki Villa yang hampir roboh ini?"

‎"Kami suka ketegangan, Pak!"

Akhirnya mereka pun bertanya jawab hingga merasa puas dan pulang.

"Kenapa kalian mengajak kami pulang?" tanya Taecyeon di atas sepedanya,"Bahkan aku dan Aizawa belum menemukan apapun yang menegangkan di lantai dua."

"Villa itu ada penghuninya, Yeon." jawab Jojo.

"Apa?!" ucap Taecyeon dan Aizawa bebarengan,"Seperti apa dia?"

"Dia lelaki yang sudah tua, umurnya 62."

"Lantas?"

"Kami juga menemukan mumi di sana."

"Oh, keren! Kalian memotretnya?"

"Tidak." timpal Theo mulai terpancing obrolan juga,"Mumi itu adalah istri dari penghuni villa itu yang diawetkan, Karim namanya, dia tidak mengijinkan kami melakukan itu."

"Aku menyesal ikut denganmu, Aizawa." kata Taecyeon sambil melirik Aizawa.

"Karim tetap tinggal di villa itu karena dia sangat mencintai istrinya."

‎"Walaupun istrinya sudah seperti itu?"

"Ya, dan dia berjanji akan tinggal di villa itu sampai ajal menjemputnya, dan mati di samping istrinya."

Selesai,
Karangawen, 22 April 2011

Alisarda

No comments:

Post a Comment