Tuesday, February 8, 2011

The Big Chicken

The Big Chicken

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang bernama Roni. Dia mempunyai seekor peliharaan yang sangat dibanggakannya, yaitu seekor ayam jago yang besarnya melebihi gajah.

“Hebat kau, Ron!” puji kepala desa ketika berkunjung ke rumahnya untuk melihat ayam ajaib itu,”Berapa harganya?”

“Maaf Pak, ayam ini hanya bias dibeli dengan seribu batang emas.” jawab Roni sambil menyombongkan diri.

Pak kepala desa yang mendengar jawaban itu pun merasa tersinggung dan pergi.

Lalu, semenjak kejadian itu banyak sekali orang-orang yang berdatangan untuk melihat ayam itu dan hendak membelinya.

“Apakah Anda punya seribu batang emas?” kata Roni kepada orang-orang itu.

Tentu saja orang-orang itu tak punya emas yang berjumlah seribu. Boro-boro seribu,
satu saja tak ada yang punya. Dan hal itu membuat Roni semakin besar kepala.

“Untuk melihat ayam saktiku, Anda sekalian harus membayar 1000 untuk satu menitnya.” Katanya kepada orang-orang yang hendak melihat ayamnya.

Lama-kelamaan pun Roni menjadi sangat kaya karena ayamnya itu hingga membuatnya sombong dan berani mengaku Tuhan.

“Hai orang-orang yang lemah, sembahlah aku dan kalian akan mendapatkan uang!” katanya saat menghadiri sebuah pertemuan di lapangan sambil menunggangi ayamnya.

Mendengar kata-kata majikannya yang kelewat batas itu, sang ayam pun mengangkat punggungnya dan melemparkan Roni di udara. Dia bersiap-siap untuk menyongsong tubuh Roni dengan paruhnya, dan

Crepp kresss

Darah pun berceceran di sekitar kaki ayam itu. Tepat di bawah paruhnya, terdapat sepotong kepala manusia yang terus menyemburkan darah.

~end

No comments:

Post a Comment