Thursday, April 21, 2011

Sajak dari Tepi Pantai

Kala surya turun
Ratusan,
Ribuan,
Bahkan juta'an cahaya sorot
Mengabadikan dirinya
Bergantung di atas laut lepas

Tanpa alas kaki pun dia menjepret
Dari yang paling atas hingga bawah
Yang membuatnya tersenyum riang
Senang tampaknya

Namun, tak selang lama bumi bergoncang
Ikan-ikan terlihat berloncatan
Serta air sibuk berhamburan
Ranting-ranting jatuh
Menimpa siapa saja
Yang kebetulan tidak beruntung
Darah pun mulai mengalir
Keluar dari luka-luka yang mengerikan

Keadaan yang semulanya riang
Kini Menjadi jeritan
Keras
Serta menyayat hati
Ngeri melihat insan yang tumbang
Tepat di depan pelupuk mata

Ikan pun mulai menggelepar
Memberikan senyuman yang fantastis
Atas usaha-usaha yang begitu
Mengagumkan
Dengan seperti itulah
Mereka mangkat

Air seakan bertambah susut
Di balik keremangan senja

Hiruk pikuk semakin keras
Mendengar mereka berjubel
Berebut keluar dari kawasan
Menyelamatkan diri
Dari sang ombak yang mungkin akan datang


Dengan tubuh yang gemetar hebat
dia berusaha tetap tegar
Pikirnya percuma jikalau dia lari
Meninggalkan kawasan
Mulutnya bergerak cepat
Mengeluarkan semacam do'a
Pembangun semangat
Dengan begitu
dia mantap akan keputusannya

Bintang pun mulai terlihat
Berkumpul dengan sang dewi malam
Mereka tampak riang
Dan mulai membentuk wajah yang sedang tersenyum
Girang mereka menyaksikan makhluk tanpa daya
Kebingungan
Serta terkepung jiwa keputus asaan

Petir pun tak mau ketinggalan
Mereka keluar dan menampakkan diri
Mereka menjilat
Dan mengeluarkan kilatan hebat
Sesekali di antara mereka
Ada yang masuk ke dalam kerumunan
Membuat gosong seseorang

Sang pemeran utama pun datang
Dengan suara gemuruh yang hebat
Serta tinggi yang menantang
dia bergulung dan menyapu
Menghabisi semua yang dibencinya

Alisarda, 6 April 2011

No comments:

Post a Comment