Di meja nomor 7 itulah seorang lelaki berkemeja duduk sendiri. Raut wajahnya tampak cemas karena ternyata dia sedang menunggu seseorang. Ya, harusnya sepuluh menit yang lalu dia telah bersama dengan pasangannya. Namun kenyataannya dia masih sendiri.
'Kau di mana, Taeyeon?' tanyanya melalu pesan singkat.
'Sekarang aku sedang di rumah, Taecyeon. Kau masih menungguku bukan?'
'Tapi setengah jam lagi aku akan pulang jika kau tak kunjung datang'
'Sebelum berangkat aku harus berhias, Taecyeon. 1jam ya?'
'Baiklah, apa sih yang nggak buatmu.'
Akhirnya satu jam pun berlalu, dari kejauhan Taecyeon melihat orang yang ditunggunya tampak sedang mencoba menyebrang jalan. Hatinya girang dan dia pun beranjak dari kursi untuk menjemput Taeyeon.
"Lama." bisik Taecyeon di telinga Taeyeon pelan ketika dia telah sampai di seberang jalan.
"Tadi aku ketiduran."
"Itu pasti bohong! Kalau tidak kenapa kau bisa membalas pesanku secepat itu?"
"Mungkin waktu aku tidur handphoneku dibawa sama Theo, jadi dia bisa membalas pesanmu."
"Bisa saja kau! Kau tahu, hari ini kau tampak cantik sekali, hampir tidak percaya aku bisa mempunyaimu."
"Sepi, yuk jalan!" kata Taeyeon sambil menggeret lengan kekasihnya,"Kita teruskan di meja saja."
"Baiklah!" timpal Taecyeon sambil merem melek menikmati momen itu.
"Pelayan!"
"Ya, My Lord dan My Lady! Mau pesan apa?"
"Aku mau sushi ikan salmon, kalau Taecyeon nasi sayur lodeh saja." kata Taeyeon sambil berkedip jenaka pada tatapan pasangannya.
"Jangan dengarkan dia, pelayan. Hari ini aku mau pesan Es Teler saja."
"Minumannya?" tawar pelayan itu ke arah Ladynya.
"Es Kuwud." kata Taeyeon segera.
"Pesanan akan segera kami antar." pelayan itu pun pergi.
"Kau tahu? Aku tadi sudah makan, makanya sekarang aku hanya pesan minuman saja."
"Jahat kamu Taecyeon. Kamu makan tanpa mengajakku." sahut Taeyeon sambil tersenyum genit dan memainkan jari-jarinya.
"Habisnya kau lama! Kenapa bisa sampai ketiduran segala?"
"Tadi aku tiduran di sofa sambil dengerin lagu To the Radiant Tomorrow, jadi ketiduran deh. Kamu tahu lagu itu?"
"Jelas tahulah. Endingnya Beyblade, kan?"
"Benar sekali, lagunya bagus, kan? Jadi aku dengan mudahnya bisa ketiduran deh."
"Ya sudah, bagaimana kabar si Theo? Dia masih jahil juga?"
"Huh, makin parah dia. Dua hari yang lalu dia ngumpetin bedak aku di kolong tempat tidur, emang parah tuh anak. Oh iya, kamu pernah kena jahilnya juga kan? Kalau nggak salah pas malam kamis dua minggu yang lalu, ya?"
"Iya, gara-gara adikmu yang ngumpetin sandalku itu. Aku pulang tanpa alas kaki." jawab Taecyeon sambil menggerakkan kepalanya pelan,"Lama sekali pesanan kita." desahnya.
"Tuh, dia sudah datang!"
"Es Teler untuk My Lord dan Es Kuwud untuk My Lady!"
"Pasti enak!" kata Taecyeon sambil menyeruput esnya dengan rakus.
Setelah Taeyeon memberikan dolarnya kepada pelayan tadi, pelayan itu pun pergi.
"Pelan-pelan dong sayang menikmatinya, kalau masih begitu terus nanti aku suapin lho?" goda Taeyeon.
Alih-alih melambatkan gerakan makannya, Taecyeon semakin mempercepatnya.
"Dasar manja." ungkap Taeyeon sambil mengambil alih es teler itu dan menyuapkannya sendok demi sendok ke mulut Taecyeon yang terbuka lebar.
"Esnya tambah enak jika kau yang menyuapkannya. Kau tahu?"
"Enah sih enak, tapi kalau begini aku makan pakai apa, sedangkan tanganku sibuk!"
"Oh, iya aku lupa! Kau mau aku suapin?"
"Emm, tentu saja Taecyeon. Pelan-pelan ya, jangan didorong-dorong!" ungkap Taeyeon setuju.
Setelah semua makanan habis, suap-menyuap itu pun selesai dan mereka menyuruh pelayan untuk membersihkan meja mereka kembali. Dan akhirnya pun kinclong.
"Hari ini aku membawakanmu sesuatu, Taeyeon. Aku yakin kau pasti suka." kata Taecyeon sambil merogoh saku kemejanya.
"Apa itu? Geta?"
"Enak saja geta. Kau tahu sandal jepit?" godanya sambil tersenyum lebar dan memperlihatkan sebuah kotak kecil berbentuk hati kepada Taeyeon.
"Wow, cincin ini indah sekali," ungkap Taeyeon kagum setelah membuka kotak itu,"Pasti akan lebih bagus kalau kamu yang memakaikannya di jari manisku, Taecyeon."
"Tentu saja, sayang. Aku akan memakaikannya dengan penuh sentuhan cinta." kata Taecyeon sembari menyematkan cincin pemberiannya di jari manis Taeyeon.
Sekarang jari manis Taeyeon senantiasa memantulkan cahaya yang sangat indah.
"Terima kasih banyak, Taecyeon. Tapi ma'af, hari ini aku tak membawakanmu apa-apa. Aku sama sekali tak kepikiran soal ini."
"Itu bukan masalah, Taeyeon. Yang penting bagiku adalah kau bisa senang memakai cincin itu."
"Tentu saja aku senang, ini indah sekali. Kau tahu? Aku sangat senang sekali!"
"Apakah kau tahu maksud dari aku memberikan cincin itu kepadamu?"
"Sebagai hadiah ulang tahun hubungan kita?" jawab Taeyeon coba-coba.
"Bukan, tapi sekarang," Taecyeon mengambil nafas dalam-dalam,"Aku melamarmu!"
Alisarda, 6 April 2011
No comments:
Post a Comment