Di kala sang surya mulai tenggelam
Sepasang burung dara hinggap di sarang
Bercengkrama ria
Sepi kian terasa
Karena, ternyata dia menutup telinga
Menghindari suara adzan
Yang kian ramai bersahutan
Dengan tatapan nanar
Botol bir pun terhempas dari tangannya
Hancur luluh lantak
Dia mengerang
Aah
Darah segar pun mulai menetes
Keluar bersama melalui air mata
Kenapa?
Pikirnya heran
Hai kawan,
Suara adzan pun mulai hilang bersahutan
Buka telingamu!
Maka, terbukalah
Telinga yang tak tersentuh hikmah
Langkah gontai menyeret tubuhnya
Melewati karang
Batu terjal pun terinjak
Tanpa arah,
Kawan,
Tak tahukah engkau kawan
Ingatlah akan tubuh rentanmu
Ingatlah kau akan sisa umurmu
Kawan, lupakah engkau?
Atas siapa dirimu
Kehendak siapakah?
Tak perlulah kau bersombong
Tak berguna
Kawan,
Ingatkah dirimu kawan,
Burung dara sedang menertawakan kita
Alisarda, 5 April 2011
No comments:
Post a Comment