Tuesday, February 8, 2011
Darah yang Tertuang
Memang tak selamanya
Kita berada di dunia
Hidup dan
Merasakan kehidupan
Semuanya adalah fana
Fana dan tak abadi
Terlampau sulit untuk kita, manusia
Untuk mengubahnya
Semua telah digariskan oleh
Garis takdir semenjak kita
Berbentuk roh
Takdir, oh
Banyak yang percaya akan itu
Dan salah,
Karena mereka tak berikhtiar
Mereka beranggapan semua percuma
Karena sudah ada takdir
Suara mengalun keras
Terulang tiga kali
Terdengar sampai jauh
Sebagai pertanda
Bagai Darah yang Tertuang
31 jan 11
Labels:
puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment